Setiap tanggal 25 Desember, umat Kristiani merayakan Natal. Di Indonesia, selain dirayakan di daerah-daerah, Natal juga diselenggarakan secara nasional. Tahun lalu, misalnya, meski dalam kondisi pandemi, perayaan Natal secara nasional tetap berlangsung.
Kala itu, Presiden Jokowi menegaskan, sebagai umat beriman, momentum perayaan Natal di tengah pandemi Covid-19 tidak boleh membuat umat Kristiani cepat berputus asa.
”Gunakan momentum perayaan Natal sebagai puncak tumbuhnya cahaya kesadaran baru, momentum introspeksi bahwa manusia harus saling mencintai dan mengasihi,” kata Presiden.
Terkait kata natal, beberapa sumber menyatakan bahwa
kata natal berasal dari bahasa Portugis
Terkait kata natal, beberapa sumber menyatakan bahwa kata natal berasal dari bahasa Portugis. Ada pula yang menyatakan dari bahasa Latin, natalis, yang berarti ’lahir’.
Dalam Kamus Latin-Indonesia karya K Prent, J Adisubrata, dan WJS Poerwadarminta, natalis berarti ’kelahiran’ atau ’hari lahir’ atau ’hari ulang tahun’.
Kata ini berhubungan dengan kata natus, yang juga berarti ’lahir’; ’diciptakan’; ’menurut kodratnya diperuntukkan bagi’; dan ’sesuai untuk’. Kata natus juga bermakna ’anak laki-laki’, atau bermakna jamak ’putra-putra’ atau ’anak-anak’.Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memaknai kata natal sebagai 1. kelahiran seseorang; dan 2. kelahiran Isa Almasih (Yesus Kristus).
Namun, perubahan natalis menjadi natal, dengan menghilangkan -is, dan menjadi nama hari raya umat Kristiani, sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebabnya. Demikian pula siapa pelaku yang memopulerkan kata natal sebagai hari kelahiran Yesus itu.
Yang sudah pasti, kata ini melengkapi kata-kata yang mengandung makna ’perayaan atau hari besar umat beragama’, seperti Lebaran, Nyepi, Waisak, dan Imlek.
Berbeda-beda
Rupanya penamaan Natal hanya dikenal di Indonesia. Paling tidak demikian yang penulis dapatkan dari beberapa referensi. Di negara lain, hari besar ini diberi nama yang lain.
Di Inggris dan Amerika Serikat, nama ”hari Natal”
tidak dikenal. Warga di sana menyebutnya dengan Christmas, dan untuk (saling)
mengucapkan, mereka menyatakannya dengan ”merry Christmas”.
Merriam-Webster daring mendefinisikan Christmas sebagai perayaan umat Kristen pada 25 Desember untuk memperingati kelahiran Kristus. Kata Christmas, yang sudah digunakan sebelum abad ke-12, merupakan bentuk singkat dari Christ’s mass atau Cristes maesse, yang berarti ’misa Kristus’. Ada juga yang menyatakan bentuk singkat dari mass of Christ, dengan arti yang sama dengan Christ’s mass.
Di Perancis lain lagi. Hari Natal di negara yang dipimpin Emmanuel Macron ini disebut dengan Noel (dieja: nowell). Menurut Merriam-Webster, kata noel yang berarti ’Natal’ dapat ditemukan dalam teks legenda Arthurian pada akhir abad ke-14.
Kata ini rupanya juga sudah digunakan oleh orang Indonesia belakangan ini. Entah dimaksudkan sebagai bentuk perkenalan atau untuk menghindari kebosanan, karena selama ini yang sering digunakan adalah kata Natal atau Christmas.
Kutipan ucapan berikut menunjukkan hal itu (medcom.id). ”Noel Season tahun ini hadir dengan berbagai pilihan program belanja yang baru…,” kata Silviyanti Dwi Aryati dari bagian humas, mengacu pada kegiatan untuk memeriahkan Natal di Central Park dan Neo Soho Mall. Di tempat belanja ini pun terpampang tulisan Noel Season pada papan dekorasi.
Baca juga: Duh Gusti, Hatiku Ambyar
Di ”negeri matador” Spanyol, warga di sana menyebut Natal dengan Navidad. Beberapa kamus daring, seperti Merriam-Webster dan Spanish Dictionary, menyatakan Navidad sebagai hari Natal. Ungkapan yang paling populer adalah Feliz Navidad, yang artinya selamat merayakan Natal. Sayangnya, penjelasan untuk kata ini jarang ditemukan.
Masyarakat Arab menyebut hari kelahiran Isa Almasih
dengan milad atau id milad. Menurut Guntur Romli, yang menulis tentang maulid,
maulud, dan milad, istilah milad identik dengan hari kelahiran Isa Almasih atau
Yesus Kristus. Masyarakat Kristen Arab menyebut hari Natal dengan sebutan idul
milad al-majid (hari kelahiran yang agung).
Di Indonesia, kata milad tidak digunakan secara spesifik seperti di masyarakat Arab. Kata ini dipakai untuk hari ulang tahun, atau hari lahir, baik untuk individu maupun lembaga, seperti yang sering kita temukan di grup percakapan Whatsapp.
Yang hampir sama dengan Indonesia adalah Italia. ”Negeri spageti” ini menggunakan istilah Natale untuk hari kelahiran Kristus.
Reverso Dictionary versi daring malah mencatat beberapa contoh kata yang menggunakan Natale, yang dikaitkan dengan perayaan hari besar ini. Buon Natale!, umpamanya, yang digunakan untuk ucapan selamat Natal, sama seperti merry Christmas. Albero di Natale untuk pohon natal, dan Babbo Natale untuk Sinterklas atau Santa Claus.
Lain ladang lain belalang
Jadi, peribahasa yang menyatakan ”lain ladang lain belalang” ada buktinya di sini. Setiap negeri, atau negara, atau bangsa, punya adat-istiadat masing-masing. Demikian pula dalam hal mengekspresikan peristiwa yang terjadi di sekitarnya.
Dalam hal perayaan kelahiran Kristus, mereka punya
penamaan masing-masing. Namun, jika ditelaah lebih lanjut, bisa jadi kata
natal, natalis, natale, noel, atau navidad berasal dari sumber yang sama,
mengingat arti yang dikandung kata-kata tersebut pun sama atau kurang lebih
sama.